Selasa, 08 Maret 2011

Konfigurasi system pada hardisk


Belum banyak orang memahami tentang defragment pada hard disk. Padahal proses defragmentasi sangat berguna agar kinerja PC (khususnya kinerja hard disk) bisa menjadi lebih optimal. Jika anda merasa bahwa komputer anda sekarang menjadi lebih lambat dalam membuka aplikasi, meng-copy file terasa lebih lama, atau men-scan file-file atau folder yang terjangkit virus membutuhkan waktu beberapa menit, mungkin hal tersebut karena hard disk telah terfragmentasi.
Hard disk yang terfragmentasi dapat menurunkan kinerja PC. Solusinya lakukan proses defragmentasi secara berkala. Secara mendasar, proses defragmentasi adalah memindahkan atau mengatur ulang penempatan sejumlah file di hard disk. Namun, kini melalui aplikasi defragmentasi yang diluncurkan oleh sejumlah produsen, aplikasi-aplikasi tersebut juga dapat menganalissis dan menempatkan file sesuai lokasi yang sebenarnya.

Masalah: Kekacauan File


Install dan uninstall program, menyimpan, mengedit serta menghapus sejumlah dokumen sering menyebabkan hard disk terfragmentasi (lihat grafik timbulnya fragmentasi). Hal ini mengakibatkan akses ke hard disk terhambat karena head baca harus berpindah-pindah. Oleh karena itu, proses defragmentasi wajib anda lakukan. Frekuensinya tergantung dari penggunaan dan system file yang terpasang di hard disk. Cara kerja system FAT berbeda dengan NTFS.
Sistem file FAT akan menempatkan dalata sesuai urutan dan tidak peduli, apakah dapat disimpan sebagai rangkaian cluster atau tidak. Sementara itu, NTFS terlihat lebih pintar. System file yang pertama kali diterapkan di Windows XP ini berusaha menyimpan semua data sekaligus. Walau demikian, NTFS juga memiliki kekurangan. Contohnya, sistem file ini teidak memperhatikan perubahan ukuran data. Bila pengguna PC memperbesar sebuah data, data tersebut akan disimpan di hard disk sebagai data baru.
Fragmentasi juga dapat disebabkan oleh MFT (Master File Table). Sistem file NTFS akan mereservasi 12% kapasitas yang ada di hard disk untuk metadata. Tidak hanya itu, windows juga akan menyimpan semua data yang berukuran kurang dari 1,5 KB. Bila Anda sering membuat file berukuran kecil, MFT bisa penuh dan mencampur file-file berikutnya dengan file atau program yang ada di PC.
Penurunan kecepatan bisa juga disebabkan oleh file swap (virtual RAM/virtual memory) yang digunakan Windows bila RAM tidak cukup. Biasanya, sistem akan menghapus data yang bersangkutan setelah tidak lagi diperlukan. Namun, bila sebuah aplikasi mengalami masalah
aplikasi tersebut akan menyisakan data yang tidak terpakai. Jika data-data ini dibiarkan menumpuk, hard disk pun turut terfragmentasi.

Pencegahan: Konfigurasi Sistem

Seberapa parah virtual RAM akan terfragmentasi tergantung konfigurasi Windows yang terpasang. Windows mendukung ukuran virutal RAM yang variatif, Windows akan menggunakan tempat sesuai kebutuhan hingga fragmentasi cepat terjadi. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan virtual Ram secara tetap. Konfigurasi ini tesedia di dalam System Properties, tepatnya di bawah Performance Options. Di sana atur virtual memori di kisaran 2 hingga 4 GB dan atur pula nilai minimum dan maksimumnya.
Pemakaian hard disk yang baik dapat dicapai melalui pengaturan hard disk cluster. Ukuran standarnya adalah 4 KB. File berukuran 1 KB akan menduduki 1 cluster. Sebaliknya, file akan dipecah bila lebih dari 4 KB. Dengan demikian performa hard disk dapat ditingkatkan bila ukuran cluster adalah 64 KB.

Kesimpulan (by thexwarrior)


Dengan adanya proses install atau uninstall program, mengedit atau menghapus file dapat menyebabkan fragmentasi pada hard disk. Fragmentasi pada hard disk dapat menyebabkan penurunan kinerja pada hard disk karena akan menambah proses seek time pada hard disk yang disebabkan oleh file yang terfragmentasi. Solusinya, lakukan proses defragmentasi secara berkala (1-2 minggu sekali atau satu bulan sekali) untuk merapikan data pada hard disk sehingga kinerja hard disk bisa kembali optimal.


Sering kali kita memasang harddisk baru,tapi hardddisk tersebut tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun.Yang dapat anda lakukan untuk menyelesaikan kasus ini adalah dengan memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.

  • Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.
  • Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.
  • Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.
  • Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang digunakannya.

1 komentar:

Kevin Smith mengatakan...

Posting besar! Aku benar-benar dihargai untuk posting ini.

Free Online Quiz Maker

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons